Apa yang bisa kami bantu?

Metode Perhitungan Stok Menentukan Harga Modal

Secara umum sistem pencatatan stok memiliki dua sistem yaitu sistem periodik dan sistem perpetual. Kedua sistem ini digunakan dengan menyesuaikan jenis usaha yang di jalankan oleh perusahaan. Didalam menentukan metode pencatatan stok pada periode berjalan, perusahaan harus menentukan biaya masuk dan keluar. Metode pencatatan stok antara lain LIFO, FiFO, Metode Average Cost, Dan FEFO. 4 metode ini merupakan metode perhitungan yang sering di gunakan. Berikut akan dibahas metode pencatatan stok untuk menentukan harga modal.

1. Metode LIFO
Metode LIFO (Last In First Out) merupakan metode perhitungan inventory yang digunakan ketika persediaan yang terakhir masuk akan dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu. Dengan demikian, ada kemungkinan pada akhirnya persediaan yang pertama kali masuk akan dikeluarkan atau dijual di kemudian hari. Jadi, teknik dalam perhitungan persediaan yang pertama kali harus dilakukan adalah dengan mencatat persediaan yang terakhir kali masuk. Penggunaan metode LIFO bertujuan untuk memudahkan proses penataan barang yang lebih baik dalam proses pemasukan maupun pengambilan persediaan.
Dengan menggunakan metode LIFO, perusahaan bisa lebih menghemat pajak ketika terjadi inflasi karena laba yang dihasilkan cenderung lebih kecil. Selain itu, perusahaan tidak akan terpengaruh oleh adanya laba/rugi fluktuasi harga yang terjadi, khususnya pada laba operasi. Tetapi, penggunaan metode ini terbilang lebih rumit dibanding metode lainnya. Selain itu, biaya pembukuannya lebih mahal dan laba/rugi yang dihasilkan cenderung lebih rendah. 
Metode LIFO banyak diaplikasikan pada toko baju, pakaian, atau kelengkapan fashion. Toko-toko tersebut akan mengeluarkan terlebih produk dengan tren model terbaru yang terakhir masuk. Produk dikeluarkan terlebih dahulu agar lebih maksimal menarik minat konsumen. Jika toko tersebut mengeluarkan produk yang pertama kali masuk, maka kemungkinan produk tersebut sudah tidak lagi sesuai dengan selera dan trend. Maka, toko memutuskan untuk menyimpan terlebih dahulu produk yang pertama kali masuk untuk dikeluarkan di kemudian hari. 
Keunggulan dari metode LIFO yaitu mudah dalam membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang, kenaikan harga barang sangat konservatif, laba operasional tidak dipengaruhi oleh untung/rugi dari fluktuasi harga, dan lebih menghemat pajak. Adapun kekurangan dari metode ini yaitu sangat bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan yang sesungguhnya. Selain itu, biaya pembukuan bisa menjadi sangat mahal karena kerumitan metode ini. Kerugian lainnya adalah laba/rugi yang dihasilkan lebih rendah.

2. Metode FIFO
Metode FIFO (First In First Out) merupakan metode perhitungan atau penilaian persediaan yang pertama kali masuk akan dijual/dikeluarkan terlebih dahulu. Dengan demikian, persediaan yang terakhir masuk akan dijual kemudian hari. Jadi, metode ini dilakukan dengan mencatat persediaan yang pertama kali masuk. Nilai persediaan yang disajikan dalam laporan yang menggunakan metode FIFO didasarkan atas nilai persediaan yang terbaru. Penggunaan metode perhitungan FIFO sangat penting dan menguntungkan perusahaan karena bisa mengantisipasi setiap persediaan agar tidak tersimpan terlalu lama. Dengan demikian, persediaan akan lebih aman dan tidak terhindar dari masa kadaluarsa/ expired. Metode FIFO memiliki banyak keunggulan bagi perusahaan. Misalnya, perusahaan bisa menghasilkan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang rendah, menghasilkan laba kotor yang tinggi, dan bisa menghasilkan persediaan akhir yang lebih tinggi pula. Namun, penggunaan metode FIFO memiliki kekurangan dalam segi perpajakan, karena bisa menghasilkan kewajiban pajak yang besar. Selain itu, metode ini berdampak pada laba yang dihasilkan menjadi tidak terlalu akurat.
Contoh penerapan metode FIFO banyak dijumpai di warung, minimarket, atau supermarket. Persediaan yang dikeluarkan terlebih dahulu adalah produk-produk berupa makanan kemasan, minuman instan, peralatan mandi, atau kosmetik. Produk-produk tersebut yang pertama kali masuk akan dijual lebih dahulu, sedangkan produk-produk yang terakhir kali masuk akan disimpan di dalam gudang untuk dikeluarkan di kemudian hari.

3. Metode Average Cost
Metode Average Cost atau metode rata-rata tertimbang merupakan metode perhitungan inventory dengan konsep persediaan yang akan keluar dicatat berdasarkan harga rata-rata barangnya. Untuk mendapatkan harga pokok average cost bisa dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal persediaan yang akan dijual atau persediaan ditambah dengan keseluruhan total pembelian persediaan yang kemudian dibagi dengan total kuantitas persediaan yang dibeli lalu ditambah dengan kuantitas saldo awal persediaan. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa seluruh persediaan akan bercampur sehingga mustahil untuk menentukan barang yang terjual lebih dulu dan persediaan yang harus tersimpan. Penetapan harga persediaan terjual didasarkan atas harga rata-rata yang dibayarkan untuk persediaan tersebut dan ditimbang menurut jumlah persediaan yang dibeli.

4. Metode FEFO
Metode FEFO (First Expired First Out) merupakan metode perhitungan dan penilaian persediaan (inventory) dengan mempertimbangkan masa kadaluarsa/expired. Pada metode ini, persediaan yang sudah mendekati masa expired harus lebih dulu dijual, tanpa mempertimbangkan persediaan tersebut lebih dulu atau belakangan masuk. 
Contoh penerapan metode FEFO paling sering dijumpai adalah toko ritel yang menjual menjual makanan dan minuman kemasan. Selain itu, metode FEFO juga biasa digunakan oleh usaha Apotek. Biasanya, produk dengan masa expired terpendek akan ditempatkan di posisi paling depan agar bisa diambil terlebih dahulu oleh konsumen yang membutuhkan barang. Untuk produk yang memiliki masa expired masih cukup lama, maka akan disimpan terlebih dahulu di dalam gudang. 

 

Jika Teks Di Atas Masih Belum Dapat Menyelesaikan Masalah Anda, Anda Dapat Hubungi Kami