Panduan Pembuatan Nomor SKU
Saat kalian ingin Upload Produk ataupun mengurus Gudang Anda, kalian pasti akan sering mendengar ataupun melihat kata ini.
Bacalah Panduan Mengenai SKU ini sampai akhir untuk dapat memahami Definisi SKU, Fungsi SKU, Kegunaan SKU dan Penomoran SKU.
Sebelum memahami bagaimana cara membuat Nomor SKU, akan lebih baik jika Anda memahami apa itu SKU terlebih dahulu.
SKU atau Stock Keeping Unit adalah kode unik yang diberikan kepada setiap item barang dan merupakan identitas produk yang dijual.
Mengapa Setiap Barang yang Dijual Harus Ada SKU?
Kalian boleh membayangkan, jika Penjual hanya menjual 1 Produk saja, tentu saja tidak ada masalah, dia langsung dapat menyebutkan Produk yang dia jual. Tapi coba Anda bayangkan jika Penjual itu menjual 100, 1000 bahkan sampai 10000 Produk, apakah Penjual itu masih bisa menyebutkan Produk apa saja yang dia jual? Jadi, di sinilah SKU akan sangat berguna.
Mengapa Harus Membuat SKU?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, semua itu demi kemudahan Anda dalam mengatur Produk Anda. Jika Anda tidak membuat SKU ini, kemungkinan besar Proses Pengelolaan Stok untuk Produk Anda akan menjadi sangat kacau. Jadi, ayo ikuti Panduan Pembuatan Nomor SKU di bawah ini.
Panduan Pembuatan Nomor SKU:
1. Kode Jangan Terlalu Panjang
Walaupun panjangnya kode tidak ada ketentuan yang jelas, ada baiknya kode tersebut tidak terlalu panjang agar bisa langsung dipahami isinya oleh Anda dan karyawan Anda. Anda hanya perlu menentukan konsep Nomor SKU-nya di awal, selanjutnya tinggal mengikuti saja. Disarankan membuat 6-12 karakter saja agar mudah diingat. Usahakan harus "Singkat, Jelas dan Padat".
2. Boleh Menggabungkan Kombinasi Angka dan Huruf
Di atas sudah disebutkan bahwa kode SKU itu yang penting unik dan mudah Anda kenali, jadi sah saja kalau Anda menggunakan gabungan antara angka dan huruf. Apabila Anda hanya mengandalkan salah satunya saja, mungkin hal tersebut akan membuat produk Anda jadi kurang unik dan tidak mudah dikenali. Tapi, itu semua kembali lagi dengan pilihan dan strategi Anda.
3. Hindari Memulai SKU dengan angka NOL
Kami sarankan untuk tidak memulai SKU dengan 0. Hal ini karena banyak Sistem POS Retail atau Aplikasi seperti Excel dan keuangan lainnya akan menafsirkan bahwa 0 itu tidak ada artinya. Artinya, ketika Sistem POS atau Aplikasi Excel diperintahkan untuk menyimpan nomor "011355" maka nantinya akan terbaca sebagai "11355" saja. Jadi, jika dapat menghindarinya, hindarilah penggunaan angka "0" di awal pada SKU anda.
4. Menentukan Kode dari Ciri-ciri Produknya
Anda tidak perlu pusing dalam memberikan kode karena Anda bisa melakukannya dengan langsung melihat Ciri-ciri Produk secara langsung, Anda dapat melihat jenis barang, warna barang, ukuran (apabila Anda menjual produk dengan ukuran berbeda-beda), merk, tipenya dan lainnya.
5. Membuat Aturan SKU yang Tetap
Di atas sudah disebutkan bahwa Anda harus mempunyai pengaturan yang tetap dan tepat dalam pembuatan Nomor SKU. Dengan begitu, tidak hanya Anda yang harus tahu tentang aturan pemberian kode SKU, staff dan karyawan Anda juga dapat memahaminya dengan mudah. Karena dalam suatu Usaha atau Bisnis, Anda tentu tidak hanya bekerja sendirian. Untuk itulah Anda perlu menyusun Panduan Penomoran SKU. Panduannya bisa Anda sediakan dalam bentuk Hasil Cetak ataupun dalam bentuk Data, sehingga ketika Hasil Cetak hilang, Anda bisa mencetaknya kembali kapan saja.
Jadi, intinya Nomor SKU adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh semua para penjual atau pelaku usaha. Dengan mengubah produk Anda menjadi sebuah Kode atau Nomor, Anda dapat melacak Stok Anda dan membuat keputusan penjualan yang lebih cerdas. Anda juga dapat membuat proses operasional menjadi lebih mudah dan cepat.
Contoh Penerapan SKU:
Contoh 1: Anda dapat membuat SKU dengan Nomor Sepenuhnya. Misalnya Pembuatan Kode Produk pertama adalah 1000. Jadi Baju A, Anda akan memberi Nomor SKU 1000, Baju B Nomor SKU 1001, Baju C Nomor SKU 1002 dan seterusnya. Lalu misalnya Baju A ada ukuran atau warna lain Anda dapat memberi Nomor SKU 1000-01, 1000-02, 1000-03 dan seterusnya. Untuk SKU jenis ini, Anda dapat mengingat setiap Produk berdasarkan nomor SKU 4 digit ini, jika Produk Anda melebihi 4 digit ini, Anda boleh langsung memulai dari 5 digit dan seterusnya.
Contoh 2: Anda dapat membuat SKU Gabungan Huruf dan Angka. Misalnya Pembuatan Kode Produk pertama adalah 1000. Jadi Baju A, Anda akan memberi Nomor SKU 1000, Baju B Nomor SKU 1001, Baju C Nomor SKU 1002 dan seterusnya. Lalu misalnya Baju A ada ukuran atau warna lain Anda dapat memberi Nomor SKU 1000-A, 1000-A1, 1000-A2, 1000-B, 1000-B1, 1000-B2 dan seterusnya. Untuk SKU jenis ini, Anda dapat mengingat setiap Produk berdasarkan nomor SKU 4 digit ini, jika Produk Anda melebihi 4 digit ini, Anda boleh langsung memulai dari 5 digit dan seterusnya.
Contoh 3: Anda dapat membuat SKU berdasarkan ciri-cirinya. Misalnya Pembuatan Kode Produk untuk Baju Merek A warna biru ukuran XL, Anda dapat membuat Nomor SKU: BJ-A-BR-XL, lalu untuk Pembuatan Kode Produk untuk Sepatu Merek B warna hitam ukuran 42, Anda dapat membuat Nomor SKU: SPT-B-HTM-42. Logika pembuatannya seperti ini: Jenis Barang-Merek-Warna-Ukuran. Anda juga dapat mengacak posisi yang sesuai juga atau pemilihan posisi tanda hubung (-).
Contoh 4: Anda dapat membuat SKU Gabungan Huruf dan Angka secara langsung dan lebih simpel, dibagi sesuai kategori atau jenis barangnya. Misalnya Pembuatan Kode Produk untuk Baju A adalah BJ1, Lalu untuk Baju B adalah BJ2 dan seterusnya. Lalu untuk Baju A ukuran XL. Anda dapat membuat Nomor SKU BJ1-XL dan seterusnya. Jadi pembagian ini juga mudah tinggal menambahkan 1 angka saja untuk setiap warna atau corak baru.
Jadi, itulah kira-kira Panduan Pembuatan Nomor SKU yang bisa kami bagikan kepada Anda, Anda boleh juga mencoba membuat kombinasi sendiri yang paling cocok untuk Anda. Anda juga boleh membagikannya kepada kami semua jika ada yang lebih baik lagi.
Sebagai tambahan untuk Anda, untuk mempermudah Proses Penjualan Produk Anda, gunakan saja Platform Omnichannel seperti BigSeller untuk membantu Penjualan Anda. Di BigSeller juga ada istilah SKU yang merupakan kunci dari Pengelolaan Stok. Jadi kalian harus membuat rencana untuk Pembuatan SKU Anda nantinya.
Klik di sini untuk melihat Jenis-jenis SKU yang ada di BigSeller.
Bacalah Panduan Mengenai SKU ini sampai akhir untuk dapat memahami Definisi SKU, Fungsi SKU, Kegunaan SKU dan Penomoran SKU.
Sebelum memahami bagaimana cara membuat Nomor SKU, akan lebih baik jika Anda memahami apa itu SKU terlebih dahulu.
SKU atau Stock Keeping Unit adalah kode unik yang diberikan kepada setiap item barang dan merupakan identitas produk yang dijual.
Mengapa Setiap Barang yang Dijual Harus Ada SKU?
Kalian boleh membayangkan, jika Penjual hanya menjual 1 Produk saja, tentu saja tidak ada masalah, dia langsung dapat menyebutkan Produk yang dia jual. Tapi coba Anda bayangkan jika Penjual itu menjual 100, 1000 bahkan sampai 10000 Produk, apakah Penjual itu masih bisa menyebutkan Produk apa saja yang dia jual? Jadi, di sinilah SKU akan sangat berguna.
Apa Saja Fungsi dari SKU?
- Untuk memudahkan mengidentifikasi produk dari jenis merk tipe warna atau ukuran
- Untuk memudahkan proses pencarian produk
- Untuk menjadi pembeda antara produk yang satu dengan yang lain sehingga dapat Menghindari tertukar
- Untuk pembuatan label barcode pengelolaan stok produk, mempercepat proses pembaruan stok produk saat terjadinya keluar masuk barang
- Untuk mempermudah pengelolaan stok produk
- Untuk mengetahui rincian barang
- Untuk menentukan identifikasi lokasi penyimpanan barang
Mengapa Harus Membuat SKU?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, semua itu demi kemudahan Anda dalam mengatur Produk Anda. Jika Anda tidak membuat SKU ini, kemungkinan besar Proses Pengelolaan Stok untuk Produk Anda akan menjadi sangat kacau. Jadi, ayo ikuti Panduan Pembuatan Nomor SKU di bawah ini.
Panduan Pembuatan Nomor SKU:
1. Kode Jangan Terlalu Panjang
Walaupun panjangnya kode tidak ada ketentuan yang jelas, ada baiknya kode tersebut tidak terlalu panjang agar bisa langsung dipahami isinya oleh Anda dan karyawan Anda. Anda hanya perlu menentukan konsep Nomor SKU-nya di awal, selanjutnya tinggal mengikuti saja. Disarankan membuat 6-12 karakter saja agar mudah diingat. Usahakan harus "Singkat, Jelas dan Padat".
2. Boleh Menggabungkan Kombinasi Angka dan Huruf
Di atas sudah disebutkan bahwa kode SKU itu yang penting unik dan mudah Anda kenali, jadi sah saja kalau Anda menggunakan gabungan antara angka dan huruf. Apabila Anda hanya mengandalkan salah satunya saja, mungkin hal tersebut akan membuat produk Anda jadi kurang unik dan tidak mudah dikenali. Tapi, itu semua kembali lagi dengan pilihan dan strategi Anda.
3. Hindari Memulai SKU dengan angka NOL
Kami sarankan untuk tidak memulai SKU dengan 0. Hal ini karena banyak Sistem POS Retail atau Aplikasi seperti Excel dan keuangan lainnya akan menafsirkan bahwa 0 itu tidak ada artinya. Artinya, ketika Sistem POS atau Aplikasi Excel diperintahkan untuk menyimpan nomor "011355" maka nantinya akan terbaca sebagai "11355" saja. Jadi, jika dapat menghindarinya, hindarilah penggunaan angka "0" di awal pada SKU anda.
4. Menentukan Kode dari Ciri-ciri Produknya
Anda tidak perlu pusing dalam memberikan kode karena Anda bisa melakukannya dengan langsung melihat Ciri-ciri Produk secara langsung, Anda dapat melihat jenis barang, warna barang, ukuran (apabila Anda menjual produk dengan ukuran berbeda-beda), merk, tipenya dan lainnya.
5. Membuat Aturan SKU yang Tetap
Di atas sudah disebutkan bahwa Anda harus mempunyai pengaturan yang tetap dan tepat dalam pembuatan Nomor SKU. Dengan begitu, tidak hanya Anda yang harus tahu tentang aturan pemberian kode SKU, staff dan karyawan Anda juga dapat memahaminya dengan mudah. Karena dalam suatu Usaha atau Bisnis, Anda tentu tidak hanya bekerja sendirian. Untuk itulah Anda perlu menyusun Panduan Penomoran SKU. Panduannya bisa Anda sediakan dalam bentuk Hasil Cetak ataupun dalam bentuk Data, sehingga ketika Hasil Cetak hilang, Anda bisa mencetaknya kembali kapan saja.
Jadi, intinya Nomor SKU adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh semua para penjual atau pelaku usaha. Dengan mengubah produk Anda menjadi sebuah Kode atau Nomor, Anda dapat melacak Stok Anda dan membuat keputusan penjualan yang lebih cerdas. Anda juga dapat membuat proses operasional menjadi lebih mudah dan cepat.
Contoh Penerapan SKU:
Contoh 1: Anda dapat membuat SKU dengan Nomor Sepenuhnya. Misalnya Pembuatan Kode Produk pertama adalah 1000. Jadi Baju A, Anda akan memberi Nomor SKU 1000, Baju B Nomor SKU 1001, Baju C Nomor SKU 1002 dan seterusnya. Lalu misalnya Baju A ada ukuran atau warna lain Anda dapat memberi Nomor SKU 1000-01, 1000-02, 1000-03 dan seterusnya. Untuk SKU jenis ini, Anda dapat mengingat setiap Produk berdasarkan nomor SKU 4 digit ini, jika Produk Anda melebihi 4 digit ini, Anda boleh langsung memulai dari 5 digit dan seterusnya.
Contoh 2: Anda dapat membuat SKU Gabungan Huruf dan Angka. Misalnya Pembuatan Kode Produk pertama adalah 1000. Jadi Baju A, Anda akan memberi Nomor SKU 1000, Baju B Nomor SKU 1001, Baju C Nomor SKU 1002 dan seterusnya. Lalu misalnya Baju A ada ukuran atau warna lain Anda dapat memberi Nomor SKU 1000-A, 1000-A1, 1000-A2, 1000-B, 1000-B1, 1000-B2 dan seterusnya. Untuk SKU jenis ini, Anda dapat mengingat setiap Produk berdasarkan nomor SKU 4 digit ini, jika Produk Anda melebihi 4 digit ini, Anda boleh langsung memulai dari 5 digit dan seterusnya.
Contoh 3: Anda dapat membuat SKU berdasarkan ciri-cirinya. Misalnya Pembuatan Kode Produk untuk Baju Merek A warna biru ukuran XL, Anda dapat membuat Nomor SKU: BJ-A-BR-XL, lalu untuk Pembuatan Kode Produk untuk Sepatu Merek B warna hitam ukuran 42, Anda dapat membuat Nomor SKU: SPT-B-HTM-42. Logika pembuatannya seperti ini: Jenis Barang-Merek-Warna-Ukuran. Anda juga dapat mengacak posisi yang sesuai juga atau pemilihan posisi tanda hubung (-).
Contoh 4: Anda dapat membuat SKU Gabungan Huruf dan Angka secara langsung dan lebih simpel, dibagi sesuai kategori atau jenis barangnya. Misalnya Pembuatan Kode Produk untuk Baju A adalah BJ1, Lalu untuk Baju B adalah BJ2 dan seterusnya. Lalu untuk Baju A ukuran XL. Anda dapat membuat Nomor SKU BJ1-XL dan seterusnya. Jadi pembagian ini juga mudah tinggal menambahkan 1 angka saja untuk setiap warna atau corak baru.
Jadi, itulah kira-kira Panduan Pembuatan Nomor SKU yang bisa kami bagikan kepada Anda, Anda boleh juga mencoba membuat kombinasi sendiri yang paling cocok untuk Anda. Anda juga boleh membagikannya kepada kami semua jika ada yang lebih baik lagi.
Sebagai tambahan untuk Anda, untuk mempermudah Proses Penjualan Produk Anda, gunakan saja Platform Omnichannel seperti BigSeller untuk membantu Penjualan Anda. Di BigSeller juga ada istilah SKU yang merupakan kunci dari Pengelolaan Stok. Jadi kalian harus membuat rencana untuk Pembuatan SKU Anda nantinya.
Klik di sini untuk melihat Jenis-jenis SKU yang ada di BigSeller.
Apakah Konten Ini Bermanfaat?
Saran Anda Mendorong Kami untuk Terus Melakukan Pengoptimalan, Terima Kasih Atas Penilaian Anda
Jika Teks Di Atas Masih Belum Dapat Menyelesaikan Masalah Anda, Anda Dapat Hubungi Kami