Ketika kita baru memulai bisnis sering kali kita tidak tahu bagaimana cara menetapkan harga. Ketika kita menetapkan harga terlalu tinggi tidak ada pelanggan yang membeli. Namun begitu banyak faktor yang memperngaruhi pelanggan membeli  selain harga, kualitas dan  popularitas juga salah satu hal penting. Akan tetapi orang yang baru membangun usaha bukanlah orang yang memiliki popularitas. Lantas hal apa yang dapat di jadikan patokan untuk menentukan harga? Berikut akan dibahas mengenai menentukan harga jual sebuah produk:

1. Penetapan Harga Markup Pricing
Penetapan harga ini merupakan metode mendapatkan harga jual dengan menambahkan persen harga dari pembelian harga bahan baku. Teknik ini paling umum di gunakan para pelaku bisnis, pertama kita harus menghitung berapa harga modal yang di butuhkan sebelumnya, kemudian persentase tersebut dapat kita gunakan untuk menjadi keuntungan dari sebuah produk.

Rumus:
Harga Jual= Modal + (Modal x Markup)

Contohnya, anda memiliki usaha menjual teh sachet dengan harga modal sebesar Rp. 30.000 / Kotak. Keuntungan yang ingin di dapatkan yaitu 20%. Jadi berikut adalah perhitungannya.

Contoh:
Harga Jual= 30.000+ (30.000 x 20%)
Harga Jual=  36.000 /Kotak

Dalam perhitungan ini anda akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 6.000,  jika kita menetapkan keuntungan 20%  dari harga modal.

2. Penetapan Harga Margin Pricing

Margin pricing adalah rumus yang biasanya digunakan untuk menentukan keuntungan yang di ambil, menentukan harga terlalu mahal atau tidak atau bisa digunakan untuk membandingkan harga dengan kompetitor.

Rumus:
Margin = (Harga Jual – Modal) / Harga Jual

Jika anda menjual teh sachet dengan harga Rp. 50.000 per kotak. Sedangkan, modal yang Anda keluarkan adalah Rp30.000 per botol. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

Contoh:

Margin = (50.000 – 30.000) / 50.000
Margin = 0.4 atau 45%

Dari perhitungan tersebut bisa kita pastikan keuntungan kita sebesar 45% dari setiap kotak penjualan. Persentase tersebut masih dalam batas wajar, karena profit yang ideal adalah 50% dari harga modal.

3. Penetapan Harga Keystone Pricing

Keystone Pricing merupakan sebuah metode yang digunakan oleh seorang relailer untuk melipatgandakan harga modal dari sebuah produk. Contoh Sepatu dengan harga Rp. 100.000 dijual dengan harga Rp. 200.000. Keuntungan yang di dapat adalah 100% . Teknik ini sudah digunakan dari jaman dulu, ketika peradaban belum begitu maju. Jenis produk yang menggunakan Keystone Pricing biasanya tidak habis pakai, tapi memiliki umur trend. Misalnya pakaian, sepatu, dll, yang trend-nya selalu berubah. Namun ada beberapa hal yang harus di perhatikan jika ingin mengunakan penetapan harga ini, yaitu tidak boleh banyak orang yang menjual produk yang anda jual. Biasa penetapan harga ini digunakan para pengecer untuk menutupi biaya tetap, biaya variabel, biaya operasional dan lain-lain.

4. Penetapan Harga MRSP

Penetapan harga ini merupakan penetapan harga berdasarkan rekomendasi dari supplier. Bisa dibilang kita menjadi penjual tangan kedua tentunya harga penjualan tidak bisa terlalu jauh dengan harga supplier. Tujuan dari penetapan harga ini adalah agar terjadi keseimbangan harga pasar, sehingga pengecer dan pembeli mendapatkan harga yang wajar. Biasanya cara menentukan harga jual seperti ini digunakan oleh retail yang melakukan produksi skala besar. Misalnya, merek kendaraan bermotor, obat-obatan, make-up, dll. Bagi Anda penjual tangan kedua atau pengecer, Anda dapat mengkombinasikan MRSP ini dengan metode Margin Pricing atau Markup Pricing sebagai harga modal.

5. Penetapan Harga Value Based Pricing (VBP)

Penetapan harga ini merupakan penetapan harga yang paling unik, karena anda menentukan harga berdasarkan penilaian dari pelanggan. Jadi harga yang ditentukan dari seberapa besar pelangan mau membayar produk tersebut, namun setiap pelanggan pasti memiliki penilaian yang berbeda, jadi bagaimana kita harus menentukan standar penilaian? Standar penilaian dapat kita tentukan dari kualitas, banyaknya permintaan akan produk tersebut, dan lanka atau limited edition. Untuk mengetahui hal tersebut kita dapat melakukan survey atau riset pasar untuk produk tersebut, seberapa besar peminat produk itu, dan seberapa mahal orang berani untuk membayar produk itu. Produk yang mengunakan penetapan harga VBP ini biasanya produk yang bermerek seperti tas edisi tertentu atau produk limited edision.

6. Penetapan Harga Paket, Bundling atau Grosir

Penetapan harga ini adalah penetapan yang paling sering digunakan saat ini, penetapan harga ini biasa digunakan untuk meningkatkan volume penjualan. Caranya menggabungkan beberapa produk yang harga jualnya lebih tinggi, dengan produk yang harganya lebih murah. Contohnya jika kita menjual teh dengan harga Rp. 30.000 per kotak, anda juga bisa membuat paket 50.000 2 kotak. Strategi ini sangatlah efektif untuk meningkatkan penjualan. Mungkin dengan cara ini keuntungan yang dapat di raih akan berkurang, akan tetapi jika pelanggan puas akan produk yang kita jual, maka pelanggan akan menjadi pelanggan tetap.

Jadi berikut adalah beberapa cara penetapan harga jual, setelah anda menetapkan harga jual, anda dapat mengedit harga jual secara massal dengan mengunakan Bigseller, jika masih belum tahu caranya boleh klik disini. Jika anda belum mendaftar, anda dapat mendaftar secara GRATIS, untuk mendaftar klik disini.